Berawal
site plan buatan berbentuk bulat dengan luas 71,62 m2. Site plan ini
merupakan pulau buatan yang mempunyai diameter 30 meter.
Floating
house terinspirasi dari KELOPAK bunga lotus atau nama lain yang lebih dikenal
di Indonesia adalah bunga teratai.
Konsep
design bentuk : saya akan mempertahankan bentuk kelopak bunga lotus yang sangat alami tetapi saya mengurangi
kuantitas kelopak bunganya. Banyak filosofis bunga teratai antara lainnya :
1.
Pada agama Budha dikaitkan pada
kelahiran sang Budha. Pada saat sang Budha lahir 7 bunga teratai menyambutnya. Lalu
sang Budha berjalan diatas bunga-bunga teratai tersebut. Maksudnya
“Berakar dari lumpur kegelapan
dan ketidaktahuan, sang Budha Gautama mempunyai hal istimewa dan mengangkat
dirinya keatas permukaan manusia.”
2.
Jika
dilihat dari cara hidup lotus. Yang pertama, meskipun lotus hidupnya di air
lumpur, namun air lumpur, tanah dan kotoran takkan pernah bisa mengotori bunga
lotus. Maksudnya
“Melambangkan kesucian,
kemurnian dan keabadian serta menambah keindahan alam sekitarnya”
Yang kedua, mampu membersihkan
air yang keruh menjadi jerih. Maksudnya
“Membawa kebaikan dan
kebajikan sejati”
Nah,
sifat-sifat inilah yang saya ingin tonjolkan pada dream house saya. Saya ingin
design saya menjadi istimewa “berbeda” dari bangunan lain. Konstruksi yang
dikatakan tidak mungkin tapi saya ingin menerobos itu dan menghasilkan sesuatu
yang berbeda.
Perlambangan
kesucian dan kemurnian saya tuangkan pada interiornya yang serba putih. Saya
memilih warna putih karena warna putih itu identik dengan kebersihan dan
ketulusan.
Saya juga
ingin dream house saya jangan sampai merusak alam yang telah disediakan
Allah.swt dan juga untuk membawa kebaikan bagi alam sekitar serta karena lokasi
dream house saya di tengah laut, pasti suhunya akan manjadi lebih panas. Jadi
pada eksterior saya akan membuat ruang terbuka hijau.
Selain ruang
terbuka hijau, masih ada cara lain untuk menetralkan suhu yaitu membuat kolam
air. Jadi, untuk menambah kesejukan, di tengah site plan saya membuat kolam
ikan yang berfungsi untuk menetralkan suhu disekitarnya.
Berdasarkan
pembagian ruang menurut intensitasnya saya membuat tiga ruang yang artinya tiga
kelopak bunga. Setiap ruang terdiri dari tiga ruang. Pembagian ruang menurut intensitasnya antara
lain sebagai berikut.
1.
Ruang
1 adalah ruang public. Ruang ini terdiri atas ruang tamu dan kamar mandi di
lantai 1 serta ruang keluarga di lantai 2.
2.
Ruang
2 adalah ruang service. Ruang ini terdiri atas dapur dan kamar mandi di lantai
1 serta ruang makan di lantai 2.
3.
Ruang
3 adalah ruang private. Ruang ini terdiri atas studio dan kamar mandi di lantai
1 serta kamar tidur di lantai 2.
Perletakan ruang saya atur menurut orientasi matahari dan arah angin.
Pengaturan perletakan ruangnya adalah sebagai brikut.
1.
ruang
1 (ruang public) menghadap barat agar memaksimalkan cahaya atau matahari sore,
2.
ruang
2 (ruang service) saya menghadapkan timur laut agar memaksimalkan matahari pagi
dan mengurangi matahari sore serta agar mendapat sirkulasi (penghawaan) yang
alami,
3.
ruang
3 (ruang private) saya menghadapkan tenggara agar memaksimalkan matahari pagi
dan mengurangi matahari sore serta agar mendapat sirkulasi (penghawaan) yang
alami.
Pengaturan pencahayaan selain dari
perletakan ruang upaya lain adalah membuat dinding fasad dan atap dari kaca.
Kaca pada fasad dan atap berfungsi juga untuk menikmati view yang indah di
malam hari dengan dibawah gemerlap cahaya bintang.
Cara pencapaian ke floating
house adalah dengan cara menaiki kendaraan air seperti kapal boat atau zet ski.
Hal yang unik dari cara pencapaiannya adalah bisa di capai dari segala arah.
Jalan setapak yang
mengelilingi setiap ruang bisa di gunakan untuk olahraga jogging.
Keistimewaan
lainnya adalah dapat langsung berenang kelaut lepas dan menyelam kebawah laut.
MAKET
By : Futri Amanda Pane
No comments:
Post a Comment